Perdamaian Maluku Bisa Melalui Musik

index
Pejabat IAIN Ambon foto bersama musisi Indonesia setelah dialog “Pengembangan Seni Budaya di Maluku, Ambon sebagi City of Music” di Aula Rektorat, Lantai II, 13 Januari 2017. LINTAS/Ihsan Reliubun

i.reliubun@yahoo.com
LINTAS, IAIN Ambon –
Penyanyi Sandhy Sandoro mengatakan, dunia musik akan berkembang di Maluku. Mengingat kota ini memiliki musisi dan seniman yang cukup bagus. “Saya optimis dunia musik bisa berkembang di Maluku,” kata Sandhy, di kampus IAIN Ambon, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon, Jumat, 13 Januari 2017.

Dalam dialog bertajuk “Pengembangan Seni Budaya di Maluku, Ambon sebagai City of Music” yang berlangsung pada sore tadi, kata Sandoro, bukan hanya di Maluku, namun di Indonesia banyak penyanyi yang memiliki prestasi gemilang sebagai musisi. “Tapi, kalau di Maluku memang cukup bagus,” kata pelantun lagu Malam Biru itu.

Penyanyi yang menilai musik sebagai alat pemersatu, menganggap dunia tarik suara mampu menyatukan berbagai macam perbedaan. Terutama, Maluku yang pernah ditimpa pertikaian antaragama. Ia menyampaikan, sangat mengagumi musisi-musisi asal Maluku. Mendengar pujian Sandoro, Glann Fredly atau penggagas album Hidayah itu langsung menepuk tangan. “Musisi-musisi yang saya kagumi banyak dari Ambon,” kata musisi yang sejak 1998 berkarir di Jerman.

Sandoro juga menyampaikan, untuk mencapai prestasi gemilang di bidang musik ia habiskan 12 tahun. Sejak 1993 ke Jerman, dan melakoni dunia musik diawali sebagai penyanyi jalanan saat menempuh studi Jurusan Interior Desain di Jerman.  Menurutnya, musik bisa menjadi alat pemersatu. “Karena musik bagian dari alat komunikasi yang universal,” ujar bekas suami Fitria Hardiani alias Ade Sechan. “Karena dengan musik bisa menjadikan siapa saja bisa berkumpul.”

Glann Fredly mengatakan, kedatangan mereka ke Ambon merupakan kepeduliannya untuk mendukung Ambon sebagai kota musik. Ia menambahakan, perdamaian Maluku bisa diangkat melalui musik. “Itu tanggung jawab beta sendiri, untuk mengangkat isu perdamaian dalam konteks musik,” tutur Glann.

IHSAN RELIUBUN

Tinggalkan komentar